Senin, 08 Desember 2014

Adab Berhias


♥ Adab Berhias ♥

1. Berhiaslah serapi mungkin dan wajar bagi suami untuk istrinya dan istri untuk suaminya, bukan untuk yang lain. Jangan berlebihan, ingat bahwa perhiasan yang paling indah adalah wajah ceriah dengan senyum ramah dari hati yang tulus.

2. Haram hukumnya memasang tato, menipiskan bulu alis, memotong gigi supaya cantik dan menyambung rambut (bersanggul).
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat wanita pemasang tato dan yang minta ditato, wanita yang menipiskan bulu alisnya dan yang meminta ditipiskan dan wanita yang meruncingkan giginya supaya kelihatan cantik, mengubah ciptaan Allah.”
“Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya.” (Muttafaq ’alaih).

3. Laki-laki, aturlah rambut, potonglah atau sisirlah, jangan menggelung maupun mengikatnya waktu sedang sholat.

4. Panjangkan dan rapikan jenggot, potong dan rapikan kumis.

5. Silakan menyemir rambut, namun jangan mengguna-kan warna hitam.

6. Gunakan celak mata dengan bilangan ganjil untuk kesehatan saja.

7. Bagi wanita gunakan bedak dan alat kosmetik lainnya yang wajar, sederhana yang sesuai dengan keadaan kulit. Jangan menggunakan yang mewah, tidak sesuai dengan keadaan kulit, apa lagi yang berbahaya karena mengandung bahan yang merusak meskipun bentuknya sangat menarik.

8. Bercerminlah dengan membaca do’a:

“Ya Allah sebagaimana telah Engkau perindah bentukku maka perindahlah akhlakku”.

9. Bagi laki-laki maupun wanita, memotong kuku tiap hari jum’at adalah sunnah para Nabi dan Rosul.

10. Begitu pula gigi dan mata jagalah selalu kebersihannya, jangan sampai tetap melekat sisa makanan atau sesuatu lainnya.

11. Ingatlah bahwa Rasulullah n suka bersiwak di setiap berwudhu, akan sholat, masuk rumah, bangun dari tidur, dan setiap terasa bau mulut berubah.

© 2013 - RizzStudio

Minggu, 07 Desember 2014

Adab Berbicara

★ Adab Berbicara ★


1. Fikirlah dahulu sebelum berbicara. Bicaralah selalu di dalam hal kebaikan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya,
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.،" (An-Nisa: 114)

2. Bicaralah dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapan-nya jelas, dapat dipahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.

3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam menyatakan ، "Termasuk baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.،" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Maka bicaralah hanya secukupnya.

4. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar.

5. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Cukuplah menja-di suatu dosa bagi seseorang apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar." (HR. Muslim).

6. Hindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.

7. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku menjadi penjamin sebuah istana di taman Surga bagi siapa saja yang menghindari perdebatan sekalipun ia benar; dan penjamin istana di tengah-tengah Surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda." (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

8. Tenanglah dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Bunda Aisyah d menuturkan, ،"Sesungguhnya apabila Nabi shollallahu ،¥alaihi wa sallam membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." (Muttafaq'alaih).

9. Hindari perkataan jorok (keji).
Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bukankah seorang mukmin (jika ia) pencela, pengutuk atau yang keji pembicaraan-nya." (HR. Al-Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

10. Hindari sikap memaksakan diri dan banyak omong di dalam berbicara.
Hadits Jabir radhiallahu anhu menyebutkan, “Sesungguhnya manu-sia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun. “Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun?” Nabi menjawab, “Orang-orang yang sombong.” (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

11. Hindari ghibah (menggunjing) dan mengadu domba. Allah Subhanahu Wa Ta،¦ala berfirman,

12. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.،¨ (Al-Hujurat: 12).

13. Dengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kita mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak meng-anggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

14. Jangan memonopoli pembicaraan, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

15. Hindari perkataan kasar, dan ucapan yang menyakitkan perasaan serta tidak mencari-cari kesalahan dari kekeliruan pembicaraan orang lain, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan. Seperti: Mengafirkan, menuduh fasik, memvonis celaka dan sumpah palsu.

16 Hindari sikap mengejek, memperolok-olok dan meman-dang rendah orang yang berbicara.
Allah SWT berfirman yang artinya,
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan)."(Al-Hujurat: 11).

17. Jangan terlalu keras bersuara,
Allah SWT berfirman yang artinya,
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkan-lah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (QS. Lukman :19)

18. Jangan memanggil tuan yang mulia kepada orang fasik.

19. Jangan bersumpah selain dengan nama Allah.

20. Jangan mencaci dan menyalahkan masa, terutama kepada kaum muslimin.

© 2013 - RizzStudio

Senin, 01 Desember 2014

 Fakta Manfaat Menyusui Bayi


Assalamu'alaikum Bundaa!! salam sejahtera bagi kita semua :)
Nah, kali ini saya akan menyajikan satu pengetahuan Fakta Ilmiah tentang Menyusui Bayi Selama 2 tahun. :)
Air Susu ibu atau ASI sangat bermanfaat sekali bagi seorang Bayi. Air susu ibu adalah suatu campuran ciptan Allah yang luar biasa dan tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.

Setiap hari ditemukan satu manfaat baru air susu ibu bagi bayi. Salah satu fakta yang ditemukan ilmu pengetahuan tentang air susu ibu adalah bahwa menyusui bayi selama dua tahun setelah kelahiran sungguh amat bermanfaat.

Al-Qur'an surat Luqman ayat 14 menganjurkan manusia untuk berbuat baik kepda ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Surat ini menjelaskan bahwa waktu yang terbaik untuk memberikan ASI bagi seorang bayi adala dua tahun karena memberikan banyak manfaat.

Terima Kasih telah berkunjung :)